Terapkan
Pola Hidup Bersih dan Sehat di Keluarga Anda
Apakah ada sudah
menerapkan pola hidup sehat?
Disini, pengertian
PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai
hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, atau masyarakat mampu
menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan.
Jumlah PHBS yang dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pun sangat banyak, bahkan bisa mencapai
ratusan. Misalnya tentang mengkonsumsi multi vitamin, istirahat yang cukup,
membuang sampah pada tempatnya, hingga mampu mengendalikan emosi diri.
Sedangkan yang akan
dibahas disini adalah PHBS dalam lingkungan rumah tangga. PHBS rumah tangga
adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga, agar tahu, mau dan mampu
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat.
1. Persalinan ditolong
oleh tenaga kesehatan : Yang dimaksud tenaga kesehatan disini seperti dokter,
bidan dan tenaga paramedis lainnya. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa
masyarakat yang masih mengandalkan tenaga non medis untuk membantu persalinan,
seperti dukun bayi. Selain tidak aman dan penanganannya pun tidak steril,
penanganan oleh dukun bayi ini pun dikhawatirkan berisiko besar dapat
menyebabkan kematian ibu dan bayi.
2. Memberi bayi ASI
Eksklusif : Seorang ibu dapat memberikan buah hatinya ASI Eksklusif yakni
pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi mulai usia nol
hingga enam bulan.
3. Menimbang Balita
setiap bulan : Penimbangan bayi dan Balita setiap bulan dimaksudkan untuk memantau
pertumbuhan Balita tersebut setiap bulan. Penimbangan ini dilaksanakan di
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia 1 bulan hingga 5 tahun. Setelah
dilakukan penimbangan, catat hasilnya di buku KMS (Kartu Menuju Sehat). Dari
sinilah akan diketahui perkembangan dari Balita tersebut.
4. Menggunakan Air Bersih
: Gunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak, mandi, hingga
untuk kebutuhan air minum. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan
bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
5. Mencuci tangan pakai
sabun : Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun dapat menghilangkan
berbagai macam kuman dan kotoran yang menempel di tangan sehingga tangan bersih
dan bebas kuman. Cucilah tangan setiap kali sebelum makan dan melakukan
aktifitas yang menggunakan tangan, seperti memegang uang dan hewan, setelah
buang air besar, sebelum memegang makanan maupun sebelum menyusui bayi.
6. Gunakan Jamban Sehat :
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia
yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau
tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran
dan air untuk membersihkannya. Ada beberapa syarat untuk jamban sehat,
yakni tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh
serangga dan tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersihkan dan
aman digunakan, dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan ventilasi
udara yang cukup, lantai kedap air, tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
7. Memberantas jentik di
rumah sekali seminggu : Lakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan
rumah tangga. PJB adalah pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk yang ada di
dalam rumah, seperti bak mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas, dan di luar
rumah seperti talang air, dll yang dilakukan secara teratur setiap minggu.
Selain itu, juga lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M
(Menguras, Mengubur, Menutup).
8. Makan buah dan sayur
setiap hari : Konsumsi sayur dan buah sangat dianjurkan karena banyak
mengandung berbagai macam vitamin, serat dan mineral yang bermanfaat bagi
tubuh.
9. Melakukan aktifitas
fisik setiap hari : aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun kegiatan lain
yang mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik,
mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang
hari.Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
yakni berjalan kaki, berkebun, lari pagi, dan lain-lainnya.
10. Tidak merokok di dalam
rumah : Di dalam satu puntung rokok yang diisap, akan dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya adalah nikotin, tar, dan karbon
monoksida (CO).
Buang Sampah pada tempat
nya itu langkah untuk menuju pola hidup sehat, kalau mau hidup sehat lakukanlah
hal yang terkecil dulu seperti kita menaiki anak tangga pertama kalau kita
menaiki anak tangga ke tiga kita akan terjatuh. Dan hidup sehat ada proses nya
juga seperti hal yang menaiki anak tangga
Jika ada anggota keluarga yang merokok (perokok aktif), terlebih
di dalam rumah, maka asap yang dihasilkan dari rokok tersebut tidak hanya
berbahaya bagi perokok itu sendiri, melainkan juga orang-orang disekitarnya
(perokok pasif) yang tentu saja berefek buruk bagi kesehatan.
Rumah sebagai tempat berlindung bagi keluarga, termasuk dari
asap rokok. Oleh karena itu, perokok pasif harus berani menyuarakan haknya
untuk bebas dari kepulan asap rokok.
Memang PHBS, khususnya di skala rumah tangga, memang terasa
mudah dalam teori, namun dalam pelaksanaannya memang butuh banyak dukungan,
mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar hingga pemerintah.
Banyak tantangan yang dihadapi dalam menerapkan PHBS di
lingkungan keluarga. Masih banyaknya iklan rokok yang ada di media cetak maupun
elektronik, makanan dan minuman cepat saji yang kurang sesuai dengan prinsip
gizi seimbang, belum adanya monitoring evaluasi terpadu tentang kegiatan PHBS
ini. Selain itu, kawasan padat penduduk di kota-kota besar seperti Surabaya dan
juga banyaknya penduduk musiman yang menimbulkan permasalahan pada kehidupan
sosial dan ekonomi juga merupakan tantangan tersendiri dalam penerapan PHBS.
Oleh karena itu, bagaimana upaya penerapan sepuluh PHBS di
lingkungan keluarga, tentu sangat tergantung dari kesadaran dan peran aktif
masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing. Sebab, upaya
mewujudkan lingkungan yang sehat akan mendukung pola perilaku kehidupan
masyarakat yang sehat secara berkesinambungan.